Tuesday 10 February 2015

Surat Cinta - Day 12

Untuk yang tidak menikmati cokelat,

Juse~

Apa kabar? Dengar dari kawan-kawan yang lain, belakangan ini kau begitu sibuk yah? Apa yang membuatmu sesibuk itu heh? Kasihan Rara merasa tak memiliki teman kamar lagi.

Bagaimana kabar pekerjaanmu? Apa sudah resign? Haha sepertinya belum, kan? Toh kau masih begitu sibuk. Apa kau masih sempat mengikuti setiap episode baru Running Man? Bagaimana dengan rasa kagummu pada Yonghwa? Seorang kawanku yang saat ini sedang di Korea beberapa minggu lalu sempat bertemu dengannya. Nanti kutanyakan apa dia sempat mengambil gambarnya.

Lama kita tidak ngobrol lagi yah. Maaf, aku juga sibuk. Sibuk mencari apa sebenarnya passionku dan akhirnya kutemukan. Hanya saja aku masih berada di masa di mana aku terlalu senang menemukan passionku itu dan masih berusaha agar dia tidak mengambil semua waktu yang kumiliki. Aku selalu merindukan saat-saat kita ngobrol di tengah malam, berempat dengan Pany dan Rara, di kamar kostan Pany. Kapan-kapan kita begitu lagi yah. Sebelum kita semua punya hidup masing-masing dan makin sulit berkumpul lagi.

Hmmm bersama surat ini aku ingin lebih terbuka padamu. Pada dasarnya aku iri padamu. Iri karena kau bisa begitu dekat dan begitu akrab dengan dia yang kukagumi selama 5 tahun belakangan ini. Apa rahasianya? Aku selalu mencoba, tapi semakin kucoba, semakin aku merasa dia terlalu jauh untuk sekedar menghirup udara yang sama di dekatnya. Tak pernah sekali pun aku berbincang dengannya tanpa dia tak menyebut namamu barang sekali. Apa rahasianya? Seperti dia tak mampu berucap tanpa menyebut namamu dahulu.

Nah karena aku ingin lebih terbuka padamu dalam surat ini, aku ingin minta maaf untuk malam di mana aku dan Pany mengisengimu. Mengambil foto ketika kau sedang tertidur dengan masker yang masih menempel dan kami pasangkan kacamata di wajahmu malam itu untuk iseng belaka. Kami tahu kau tak mungkin marah, karena Jusma is the sweetest girl on the earth! Kalau kubilang seseorang mencuri handphoneku yang ada fotomu di dalam kartu penyimpanannya, kau tak akan marah juga, kan? Hehe

Sudahlah. Aku sudah habis ide ingin menuliskan apa lagi untukmu. Nanti ketika kita sudah menjalani hidup masing-masing, jangan lupa untuk menceritakan pada anak-anakmu tentangku. Tentang aku yang untuk pertama kalinya menangis ketika bercerita padamu bahwa mantan kekasihku akan segera menikah, padahal ketika orangnya yang menyampaikan langsung padaku beberapa bulan sebelumnya, aku malah kegirangan sendiri. Kau boleh bercerita hal paling buruk dariku dan hal paling jelek dariku pada anak-anakmu.

Temanmu yang masih berjuang menyelesaikan skripsinya.

0 comments:

Post a Comment

 

Template by Blogger Candy