Untuk sahabatku si Bola Kasti
Awalnya aku ingin menulis surat ini dan kupaketkan dengan Pany dan
Jusma karena kupikir, betapa susahnya menyusun kata-kata. Tapi setelah
kupikir-pikir lagi, pasti lebih sulit untuk menyusun kata-kata untuk memaketkan
1 surat untuk kalian bertiga. Bisa-bisa aku butuh 3 kali project
#30HariMenulisSuratCinta untuk akhirnya surat itu selesai dan dapat kukirimkan
untuk kalian. Maka dari itu, kuputuskan memisah-misahkan untuk masing-masing
kalian. Kesayanganku yang berharga.
Rabidj! Haha
Setahun yang lalu kau kirimkanku salah satu suratmu di hari ke-13.
Masih kuingat betapa semangatnya aku membaca surat-surat yang kau tulis selama
30 hari itu dan harus kuakui, favoritku adalah suratmu di hari ke-13 itu.
Kesempatan magang yang kuambil saat itu dan mengharuskanku tinggal di Tangerang
selama beberapa bulan membuatku rindu bukan kepalang kepadamu dan cara
berbicaramu yang sampai saat ini kecepatannya mencapai 720km/jam. Tapi surat
itu membuat kerinduanku pada sedikit terobati saat itu.
Perkenalan denganmu di gazebo depan gedung fakultas mungkin satu
dari sekian banyak moment terbaik hidupku. Bayangkan, siapa sangka perempuan rock 'n roll yang saat itu duduk sendiri kemudian hingga saat ini menjadi
salah satu sahabat terbaikku. Baiklah mungkin saya salah mengingat yang mana
sebenarnya lebih dulu. Pertemuan kita di gazebo atau pertemuan kita di kelompok
yang sama saat Pra-Pengkaderan (masih ingat lipstick di tanda pengenalku?).
Intinya, aku mengingat pertemuan di gazebo itu awal mula kita hingga sekarang.
Kau adalah perempuan yang selalu membuatku iri dengan semua hal
yang bersinggungan dengan seni yang kau kuasai. Mahir bermain gitar, mahir
menggambar, dan suara yang bagus adalah keinginanku sejak kecil, tapi sampai
sekarang tetap saja hanya menjadi mimpi belaka, tapi kau malah hebat dalam
semua itu. Kekagumanku pada kreatifitasmu itu masih besar. Ingat ketika kita di
ramsis sama-sama dan melihatmu menggambar membuatku ingin belajar menggambar?
Tapi apa mau dikata, saya memang hanya cocok hidup di air.
Apa kabar hatimu? Kita sama-sama cukup complicated yah. Atau kau sudah benar-benar move on? Pertanyaan itu bisa kau jawab kapan-kapan.
Sahabatku si Bola Kasti, di suatu hari nanti bisa kupastikan kita
tidak akan lagi tinggal di kota yang sama, tapi kupastikan rasa sayangku
padamu, temanku yang susah gemuk, tidak akan berjarak seperti Makassar dan
Jambi. Kesayanganku yang berharga.
Temanmu yang belum sarjana.
2 comments:
Project ini memang selalu menarik diikuti, begitu banyak surat-surat yang manis. :)
wow.. rajin banget nulis surat cintanya..
Mantap!
Post a Comment