Sunday 8 February 2015

Surat Cinta - Day 10

Untuk sahabatku si Bola Kasti

Rabidj! Haha

Awalnya aku ingin menulis surat ini dan kupaketkan dengan Pany dan Jusma karena kupikir, betapa susahnya menyusun kata-kata. Tapi setelah kupikir-pikir lagi, pasti lebih sulit untuk menyusun kata-kata untuk memaketkan 1 surat untuk kalian bertiga. Bisa-bisa aku butuh 3 kali project #30HariMenulisSuratCinta untuk akhirnya surat itu selesai dan dapat kukirimkan untuk kalian. Maka dari itu, kuputuskan memisah-misahkan untuk masing-masing kalian. Kesayanganku yang berharga.

Setahun yang lalu kau kirimkanku salah satu suratmu di hari ke-13. Masih kuingat betapa semangatnya aku membaca surat-surat yang kau tulis selama 30 hari itu dan harus kuakui, favoritku adalah suratmu di hari ke-13 itu. Kesempatan magang yang kuambil saat itu dan mengharuskanku tinggal di Tangerang selama beberapa bulan membuatku rindu bukan kepalang kepadamu dan cara berbicaramu yang sampai saat ini kecepatannya mencapai 720km/jam. Tapi surat itu membuat kerinduanku pada sedikit terobati saat itu.

Perkenalan denganmu di gazebo depan gedung fakultas mungkin satu dari sekian banyak moment terbaik hidupku. Bayangkan, siapa sangka perempuan rock 'n roll yang saat itu duduk sendiri kemudian hingga saat ini menjadi salah satu sahabat terbaikku. Baiklah mungkin saya salah mengingat yang mana sebenarnya lebih dulu. Pertemuan kita di gazebo atau pertemuan kita di kelompok yang sama saat Pra-Pengkaderan (masih ingat lipstick di tanda pengenalku?). Intinya, aku mengingat pertemuan di gazebo itu awal mula kita hingga sekarang.

Kau adalah perempuan yang selalu membuatku iri dengan semua hal yang bersinggungan dengan seni yang kau kuasai. Mahir bermain gitar, mahir menggambar, dan suara yang bagus adalah keinginanku sejak kecil, tapi sampai sekarang tetap saja hanya menjadi mimpi belaka, tapi kau malah hebat dalam semua itu. Kekagumanku pada kreatifitasmu itu masih besar. Ingat ketika kita di ramsis sama-sama dan melihatmu menggambar membuatku ingin belajar menggambar? Tapi apa mau dikata, saya memang hanya cocok hidup di air.

Apa kabar hatimu? Kita sama-sama cukup complicated yah. Atau kau sudah benar-benar move on? Pertanyaan itu bisa kau jawab kapan-kapan.

Sahabatku si Bola Kasti, di suatu hari nanti bisa kupastikan kita tidak akan lagi tinggal di kota yang sama, tapi kupastikan rasa sayangku padamu, temanku yang susah gemuk, tidak akan berjarak seperti Makassar dan Jambi. Kesayanganku yang berharga.

Temanmu yang belum sarjana.

2 comments:

Ron said...

Project ini memang selalu menarik diikuti, begitu banyak surat-surat yang manis. :)

Ruby White said...

wow.. rajin banget nulis surat cintanya..
Mantap!

Post a Comment

 

Template by Blogger Candy